BATAM,KENCANA NEWS.COM – Keberadaan Pelabuhan Ferry International Gold Coast yang berada di Bengkong Batam Kepri menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Batam dan tentunya juga bagi Propinsi Kepri.
Namun dibalik hal itu minimnya fasilitas dan akses transportasi menuju pelabuhan memunculkan pertanyaan dan kecurigaan apakah pelabuhan tersebut sudah layak dioperasikan dan menyandang status sebagai Pelabuhan International atau ada niat dan ada hal tertentu sehingga pengoperasian pelabuhan tersebut terkesan dipaksakan.
Salah satu warga Batam dan juga penggiat aktifis, Aksa Halatu menyataan kecurigaanya terkait hal itu, Rabu (16/4/2025 ).
Berbagai pertanyaan dan rasa kekuatirannya muncul di benaknya mengingat dirinya sedikit banyak punya pengalaman dan mengetahui seluk beluk mengenai berbagai aktifitas di pelabuhan dan dinamika yang terjadi di dalamnya. bila dikaitkan dengan aktifitas Tindak Pidana Perdagangan Orang ( TPPO ).
Dia berharap pelabuhan ini tidak akan dimamfaatkan oleh pihak pihak tertentu dan menjadikan pelabuhan tersebut sebagai pintu keluar ( jalur baru ) pemberangkatan para tenaga kerja non prosedural ( PMI Ilegal ) keluar dari Batam menuju luar negeri.
Kecurigaannya mempunyai dasar pasalnya ada beberapa nama yang di kenalnya yang indentik dengan pemain TKI ada dan berada di belakang nama besar seperti sosok An, seorang pengusaha dan dikenal juga sebagai seorang politisi.
Dia menyebutkan ada beberapa pelabuhan pelabuhan laut yang ada di Kota Batam yg kerap di salah gunakan para para sindikat perdagangan orang ini.
Hal ini di kuatkan dengan banyak para pelaku kasus TPPO yg ketangkap tangan oleh petugas pada saat melakukan aksinya di beberapa pelabuhan laut yang ada di Batam.
Dan untuk mengelabui para petugas, masih menurutnya, berbagai cara mungkin saja dilakukan para pelaku termasuk membuka jalur baru perdagangan manusia ini.
” Sekarang ini banyak sindikat kejahatan kemanusiaan ini yang menempuh berbagai cara agar dapat membawa keluar korbannya melalui pelabuhan yg ada di Batam.Aksinya bermacam macam,ada dengan berkedok travel dan lain sebagainya, ” ujarnya menjelaskan.
Oleh karena itu perlu evaluasi yang lebih mendalam lagi mengenai urgensi keberadaan pelabuhan baru ini oleh Kementrian Perhubungan atau Presiden Prabowo Subianto karena banyaknya para pejabat tinggi yang datang saat peresmiannya,Senin ( 14/4/2025 ) lalu.
Jangan gara gara kepentingan perorangan atau sekelompok orang tertentu lalu aparat terkait memilih untuk menutup mata.
” Bisa jadi pelabuhan tersebut di duga akan di gunakan sebagai tempat pemberangkatan pekerja migran non prosedural. Kenapa tidak ?, ” ujar Aksa lagi menambahkan.
Oleh karena itu,dia mememinta peran serta dari berbagai elemen masyarakat agar turut serta untuk membantu aparat penegak hukum untuk mengawasi segala bentuk aktifitas yang mencurigakan yg terjadi di pelabuhan yang baru diresmikan tersebut
Oleh karena itu,dia mememinta peran serta dari berbagai elemen masyarakat agar turut serta untuk membantu aparat penegak hukum untuk mengawasi segala bentuk aktifitas yang mencurigakan yg terjadi di pelabuhan yang baru diresmikan tersebut
Hal ini sangat penting mengingat ribuan WNI yang telah menjadi korban dari sindikat TPPO ini
” Kalau sudah ada jatuh korban lagi, siapa yang bakan bertanggung jawab dan siapa yang akan di salahkan. Pasti Pemerintah juga kan.Kita berharap semoga jangan sampai ada lagi korban korban baru akibat TPPO ini, ” pungkas pendiri LSM Lingkaran Amanat Rakyat ( LIAR ) ini.
( Marlon Pransen )