banner 728x250

Cerita Miris Seorang Pekerja Pasir Ilegal. Ujang : Toke Ganti Mobil, Kami Ganti Kulit

banner 120x600
banner 468x60

BATAM, KENCANA NEWS. COM –
Semua akan indah pada waktunya hanyalah sebuah kata kata ‘si terang bulan ‘ bagi pak Ujang.

Kerja kerasnya selama melakoni diri sebagai seorang pekerja harian di salah satu tambang pasir ilegal yang berada diseputaran Batu Besar Nongsa Batam sepertinya hanya jalan di tempat saja.
Gak indah karena gak ada yang berubah. 

banner 325x300

Sudah hampir 3 tahun lamanya pekerjaan ini di lakoninya dengan loyalitas tinggi. Harapannya suatu hari nanti dirinya akan menjadi seorang toke pasir. 

Ternyata itu hanyalah sebuah harapan saja. Pak Ujang tahu diri. Dia hanyalah seorang warga sipil biasa yg tak memiliki kekuasaan,kekuatan dan imunitas apa apa.

Karna menurut pengalamannya, tidak semua orang sipil mampu untuk melakoni sebuah pekerjaan yang bersifat abu abu.

Disebutkannya, berdasarkan pengamatannya selama ini,hampir 80 persen pemain pasir ilegal di daerah Nongsa ini adalah oknum oknum aparat penegak hukum yang punya latar belakang dan berasal dari berbagai instansi  yang ada di Batam.

” Pengalaman saya, hampir rata rata yang main di daerah sini aparat semua. Ada yang malu malu kucing dan ada pula yang terang terangan membanggakan kesatuannya. Ada yg royal ada pula jenis kepiting batu. Pokoknya lengkaplah nak, ” ujar pak Ujang sambil tersenyum.

Menurutnya, ada plus minus bekerja dengan seorang oknum aparat.
Kalau plusnya, dipastikan kerjaan akan aman dan lancar. Kalau ada rencana atau informasi razia pasti mereka sudah dapat bocorannya.

Kalau minusnya, tidak gak jauh dari beratnya pekerjaan yang dijalani dan masalah pendapatan.

Kalau keadaan lagi ada info razia,kami sering disuruh toke untuk bekerja curi curi pada waktu malam hari. 
” Kerjaanya cukup berat juga. Mesin sedot rusak,pipa paralon sering lepas.Gajinya yang tidak seberapa itupun sering gak disiplin. Suka ugal ugalan kayak orangnya.Banyak mirisnya dari pada manisnya, ” jelasnya, Sabtu ( 9/3/2025 ).

” Toke ganti mobil. Kami ganti kulit, ” sambungnya lagi.

Walaupun bekerja dengan seorang oknum aparat dan mendapat penghasilan secukupnya saja,dirinya sangat bersyukur.
Setidaknya, hingga saat ini dirinya masih mampu untuk menyekolahkan 3 orang anaknya.

Dia berharap salah satu diantara anaknya bisa menjadi seorang perwira, agar dirinya tidak diperlakukan lagi dengan semena mena oleh tokenya yang masih berpangkat bintara itu. 

” Hidup memang tak adil.Semoga harapanmu bisa jadi nyata pak Ujang, ” doaku dalam hati.
( Marlon Pransen )

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *